Blogroll

Perkembangan & Peranan Ilmu Kimia


Perkembangan ilmu kimia diawali sejak jaman Alkimia yaitu abad ke-5 SM yang berawal di Aleksandria, Mesir dan berkembang ke Cina. Ilmu kimia yang berkembang pada masa itu disebut dengan istilah alkimia. Pada saat itu para ahli alkimia Aleksandria berusaha mengubah batu menjadi emas. Perkembangan alkimia di Cina menghasilkan bubuk mesiu yang berguna sampai sekarang sebagai alat perang dan kembang api. Dari Aleksandria, Mesir alkimia berkembang ke Eropa dan di Eropa inilah alkimia berkembang dengan pesat menjadi ilmu kimia modern.

Pengertian Ilmu Kimia


Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari tentang sifat, sturktur materi, komposisi materi, perubahan dan energi yang menyertai perubahan materi. Materi merupakan sesuatu yang mempunyai massa dan volum (menempati ruang). Materi atau zat dikelompokkan menjadi zat tunggal (murni) dan campuran, sedangkan zat murni terdiri dari unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat murni yang paling sederhana karena tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa merupakan gabungan dari dua atau lebih unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia. Dengan cara-cara tertentu senyawa dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana, dan bahkan bisa menjadi unsur-unsur pembentuknya. Misalnya, gula merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, unsur hidrogen dan unsur oksigen, jika gula dibakar akan terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu karbon dioksida dan uap air.

Elektron

                Elektron merupakan partkel penyusun atom yang bermuatan negatif, ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaannya dengan tabung sinar katode. Massanya dianggap = 0 sma dan muatannya -1 sme (-1,6 x 10-19 C), semula disebut sebagai sinar katode.
                Elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkt energinya.

Nomor Massa

Massa atom merupakan massa dari seluruh partikel penyusun atom. Oleh karena massa elektron sangat kecil maka diabaikan terhadap massa proton dan neutron, sehingga massa atom hanya dianggap merupakan jumlah massa proton dan neutron. Jumlah proton dan neutron selanjutnya disebut nomor massa dari suatu atom.
Nomor massa sama dengan isobar karena merupakan atom-atom unsur yang berbeda dapat dipastikan mempunyai jumlah proton yang berbeda, tetapi dapat mempunyai nomor massa yang sama.

Neutron

James Chadwick pada tahun 1932, berdasarkan perhitungannya terhadap massa atom dan percobaan hamburan sinar alfa terhadap boron dan parafin. (Sebelumnya telah dilakukan oleh Ernest Rutherford dengan hamburan sinar alfa terhadap lempeng tipis emas dalam “Percobaan Atom Rutherford”)
Dari percobaan tersebut dapat diperkirakan jari-jari atom kira-kira 10-8 cm dan jari-jari inti kira-kira 10-13 cm. Partikel netral (tidak bermuatan), tetapi mempunyai massa 1 sma yang menyusun inti atom dinamakan neutron.

Nomor Atom

Proton merupakan partikel khas suatu atom, artinya tiap atom akan mempunyai jumlah proton yang berbeda dengan atom lain. Bila atom-atom diurutkan berdasarkan jumlah protonnya, maka atom hidrogen akan menempati urutan nomor satu karena mempunyai sebuah proton. Jadi, nomor atom menunjukkan jumlah proton yang

Proton

                Proton adalah partikel penyusun atom yang terdapat pada inti atom, mempunyai massa 1 sma dan bermuatan +1 sme (1,6 x 10-19 C). Diselidiki oleh Eugen Goldstein dan Wilhelm Wein dengan mengunakan tabung sinar katode yang dilubang katodenya, semula disebut sebagai sinar kanal.

Inti Atom

Pada tahun 1886, Eugen Goldstein memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng katodenya. Dari percobaan tersebut, Eugen Goldstein menemukan sinar yang arahnya berlawanan dengan sinar katode melalui lubang katode tersebut. Oleh karena sinar tersebut melewati lubang (kanal) yang dibuat pada lempengan katode, maka sinar ini disebut sinar kanal.
Percobaan Sinar Kanal
                Pada ahun 1898, Wilhelm Wein menunjukkan bahwa sinar kanal merupakan partikel yang

Atom

                Bila sepotong logam emas dipotong-potong sedemikian rupa sampai diperoleh suatu bagian yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi, namun masih mempunyai sifat emas, maka bagian tersebut disebut sebagai atom emas. Jadi, atom adalah bagian yang sangat kecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur itu.
                Pada jaman dahulu tidak ada satu alat pun yang mampu untuk melihat bentuk dan susunan atom. Oleh karena itu, beberapa ahli membuat suatu model untuk menjelaskan keadaan suatu atom yang sebenarnya. Meskipun belum dapat diketahui dengan pasti pada saat itu, tetapi para ahli dapat menjelaskan kondisi atom melalui gejala-gejala yang dapat dipelajari.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More